“Ndilalah itu,” kata bapak pemilik bengkel ketika ngobrol-setengah-menasihatiku beberapa tahun lalu, “aslinya singkatan dari sudining Allah–atas izin Tuhan.” Jadi pada kata ndilalah yang awalnya artinya ‘kebetulan’, di baliknya sudah ada alasan tertentu. Kata Emha, ndilalah itu adalah ‘indallah: bahasa Arab yang artinya atas kehendak Allah.
Maka ndilalah! Adalah seorang polisi Muslim yang gugur membela hak satu majalah untuk mengolok-olok Islam, agamanya sendiri, ketika para pembantai datang dengan membawa kedok Islam, agamanya sendiri.
Maka pula ndilalah! Polisi Muslim itu menyandang nama Ahmed, nama dengan akar kata yang sama dengan Muhammad, nabinya sendiri, sedang para pembunuh menyerbu dengan dalih membalaskan dendam Muhammad, nabinya sendiri.
Tentu kita tidak perlu lagi bahas Islam yang mana yang sebenarnya Islam, pengikut Muhammad yang mana yang sebenarnya mengikut Muhammad.
Ndilalah, lewat Ahmed, sebagaimana sebelumnya lewat Muhammad, Tuhan menjelaskan tentang Islam pada dunia dengan sangat, teramat jelas.

Leave a comment