Malang adalah kotaku, tapi hanya pada hari-hari tertentu. Apabila datang akhir minggu, atau hari-hari di mana jam kerja dan sekolah tak lagi berlaku, Malang penuh sesak menjadi milik siapa saja yang datang memenuhi jalan-jalan dan pertokoan.
Barangkali adalah baik melihat bagaimana kotaku tumbuh kian semarak, menarik perhatian banyak pihak. That it’s a good problem to have. Tetapi juga aku berpikir bahwa pada akhirnya Malang adalah kota kecil yang tidak bisa tumbuh ke mana-mana lagi. Penataan tidak segesit pendatangan.
Setidaknya pada hari-hari tertentu, Malang masih tenang, dan aku bersyukur untuk itu. Hanya saja ketika kulihat anakku dan kubayangkan masa depannya, tidak kutemukan jawaban yang tepat di mana lagi dia bisa menemui ruang lapang dan sunyi di kota ini.